Gubernur Minta Rakyat Lombok Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

MATARAM – ‘’Jadilah tuan rumah di negeri sendiri’’. Penegasan ini dikemukakan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr Zulkieflimansyah saat membuka Pertemuan Tokoh, Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, dengan icon Lombok Mercu Suar Segara Muncar, yang digagas Laskar Sasak dan Kiyai Muda NU di Pendopo Gubernur kemarin. 

Untuk jadi tuan rumah salah satu caranya adalah menyiapkan generasi penerus melalui pendidikan yang berkualitas. Seperti menyekolahkan anak-anak NTB ke luar negeri. 

Tadi pagi Gubernur juga melepas mahasiswa NTB yang hendak ke Cheko, Polandia dan Rusia. ‘’Sekolah ke luar negeri agar tidak minder bila berhadapan dengan tamu tamu Internasional, Pak Sekda saya suruh berangkat hari ini meloby ke Jakarta agar Direktur Poltekpar di Loteng harus orang Lombok Tengah sendiri,’’ tegasnya disambut tepuk tangan meriah semua hadirin.

Perhelatan akbar 2021, insyaallah akan hadir di Mandalika, on the by track, quick and schedule. Jangan sampai kita gaduh, hiruk pikuk, banyak bikin ribut, tapi akhirnya gak jadi apa-apa. ‘’Saya khawatir kalau kita tidak hati-hati, semua Mandalika, apa semua Laskar Sasak ini mau jadi Satpam,’’ ujarnya. 

Dalam diam, dalam sunyi, kata Gubernur kita harus bekerja. ‘’Percuma pakai pakaian adat, panjang sampai satu dua meter tapi hatinya tidak berpihak pada lokal, Percuma kerisnya panjang-panjang, kalau ternyata tidak punya keberanian juga membela masa depan untuk anak cucu kita,’’ jelasnya. 

Saya kira, lanjut Gubernur NTB, Pak Danlanud, Danlanal, Pak Kapolda jarang pakai pakaian adat Sasak, tapi insyaaallah beliau itu tulus membela indigenus kita supaya menjadi pemeran di tempatnya sendiri. ‘’Terima kasih Pak Kabinda menginsiate acara ini, ini (Pendopo Gubernur, RED) tempat bapak ibu semua, bukan rumah saya, tapi terbuka untuk bapak, ibu semua. Oleh karena itu masa depan itu, masa depan kita semua,’’jelasnya. 

Baca Juga :  Sakral dan Khidmat Upacara Nyentulak Sembalun

Oleh karena itu, anak-anak, bapak-bapak ibu-ibu tidak boleh ada yang putus sekolah. ‘’Saya membayangkan anak-anak Sasak ini, jadi tuan rumah di negeri sendiri, dan itu hanya bisa dengan pendidikan,’’ jelasnya yang disambut dengan tepukan yang sangat meriah.

Semua sekolah bagus akan hadir di Lombok Tengah dan itu harus kita ikut. Oleh karena itu laporan kepada senior Bapak Bayu, tokoh masyarakat Sasak, untuk sekolah memberikan kesempatan yang banyak kepada anak-anak kita.’Apalagi acaranya oleh Bapak Kabinda disebut Lombok Mercusuar,ini bukan sekedar tema tapi harapan.    

KASIH SAYANG

Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Ir Wahyudi menekankan pentingnya tali silaturrohim ujungnya kasih sayang. ‘’Kasih sayang itu harus berakar budaya, betapa hebatnya ilmu, ujungnya adalah kasih sayang ,’’ jelasnya. 

Rasa kasih sayang kepada orang terdahulu, dengan cara menghormati para leluhur kita seperti mendoakannya. ‘’Dalam kesempatan ini kita bersyukur kita tingkatkan kasih sayang ini, semua kebijakan pemerintah dan tidak mungkin pemerintah mencelakakan masyarakatnya, dengan berkomunikasi yang didasarkan kasih sayang yang berakar budaya akan terus kita tumbuhkan, kembangkang, berbagai bentuk itu saja yang ingin saya sampaikan,’’ jelasnya

Yang kedua, pentingnya seni dan budaya dalam menegakkan peraturan. ‘’Jadi barangkali sekedar musik, yang sayup-sayup masyarakat jadi teringat ada peraturan yang ditegakkkan, Jadi begitu mendengar musik kemudian ditekankan oleh para tokoh adat, ada peraturan harus pakai masker, Jadi memakai masker tidak hanya untuk persoalan kesehatan, tetapi persoalan kepatuhan terhadap adat, dan dengan begitu maka kita, akan terhindar dari hal-hal yang tidak baik,’’ pungkasnya. 

Kapolda NTB, Irjen M Iqbal mengatakan dalam konteks lokal wisdom harus dijunjung tinggi. Dalam menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat Polri tidak lepas dari kearifan lokal, terutama dari komunitas Suku Sasak. ‘’Dalam berbagai literatur Lombok, Lomboq pakai Q, artinya lurus, Sasak, patuh, Patuh, lurus, jujur, amanah sesuai dengan namanya,’’ jelasnya. 

Baca Juga :  Antisipasi Covid-19, Gubernur NTB Cek Kesiapan Pelabuhan Kayangan - Poto Tano

Iqbal yang sebelumnya Humas Mabes Polri melanjutkan, bahwa tugas yang diembannya tidak akan optimal kalau tanpa bantuan bapak, ibu semua. ‘’Dalam momen yang baik ini saya dihubungi secara privacy oleh abang saya Kabinda untuk ikut, ini penting, dalam kesempatan ini saya mohon bantu Iqbal untuk menjalankan amanah untuk kita semua,’’ jelasnya. 

Ketua Laskar Sasak, Lalu Taharuddin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan acara ini. ‘’Kita apresiasi pidato Gubernur dan ini untuk meningkatkan rasa nasionalisme kita,’’ tegasnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *