TANJUNG KLU – Astinda (Attasilani Theravada Indonesia) menggagas reboisasi untuk sumber mata air di Desa Lenek Kecamatan Gangga KLU dengan menaman ratusan pohon Hari Minggu (16/5). ‘’Ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan bersama masyarakat dan organisasi yang peduli lingkungan,’’ kata Attasilani.
Penghijauan Astinda didukung oleh Organisasi Pemerhati Lingkungan (OPAL) KLU, Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) NTB dan Syahbandar Pemenang. Sementara kegiatan kemarin pohon yang ditanam meliputi, durian, jambu, kenari, sengon, kayu putih, beringin dan lain-lain.
Ratusan pohon tersebut dibagi di beberapa lokasi antara lain,
sumber mata air yaitu, Hutan Adat Baru Murmas, Hutan Adat Kalipucak Dusun Lonang dan Hutan Adat Dusun Kecamatan Gangga.
Panitia pelaksana Attasilani (Rohaniwan Perempuan), atas nama Organisai Astinda (Attasilani Therawada Indonesia) berharap ada kerja sama berikutnya dalam kegiatan lingkungan, sosial serta kegiatan kemanusiaan lainnya pada waktu yang berbeda tentunya. Dan juga ada rencana kegiatan Panse yakni melepas atau mengembalikan mahluk hidup ke habitatnya.
Senada dengan YM Bhante (Saccadhammo), Selaku ketua Vihara Buddhavangsa Lenek mengatakan kegiatan reboisasi perlindungan sumber-sumber mata air di sekitaran kita penting dilakukan, karena menjamin kehidupan semua mahluk. ‘’Sebagaimana yang diajarkan Sang Budha Gautama” kata YM.Bhante, di depan umatnya.
Ia juga mengucapkan Apresiasi dan terima kasih tiada terhingga kepada semua pihak yang turut membantu pelaksanaan reboisasi penanaman ratusan pohon ini.
Sementara itu Ketua INTI NTB, Alwan S Thio yang diwakili Wakil Sekretaris INTI, Rudi Hidayat mengatakan INTI NTB termasuk salah satu organisasi yang peduli dan rajin menanam pohon. Mengapa? Karena pohon adalah bagian dari kehidupan itu sendiri dan sangat bermanfaat. ‘’Kalau masih kurang bibit, kami siap membantu pohon kenari, ekor tupai, kupu kupu luar negeri dan ketapang dari Bapak S Widjanarko,’’ paparnya.
Perhimpunan INTI merupakan organisasi sosial dari berbagai ethnis dan latar belakang agama yang berbeda namun mengedepankan kebangsaan dan kemajuan Indonesia. ‘’Kita menyambut baik reboisasi yang digagas Astinda dan Vihara ini,’’ jelas Rudi yang didampingi Direktur OPAL, Jaharuddin dan Syahbandar Pemenang KLU, Heru. (*)