Gubernur NTB Imbau Petani Jangan Jual Tembakau Lewat Calo

Mataram, Lombok Boss.- Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah, menyaksikan pembelian tembakau oven dan rajangan di gudang PT. Sadhana Arifnusa di Sikur, Lombok Timur, belum lama ini. Gubernur berharap petani menjual tembakaunya tidak melalui calo.

“Alhamdulillah, PT. Sadhana Arifnusa bersedia membeli tembakau petani kita. Asalkan, petani kita ini tidak menjualnya melalui calo atau spekulan,” ungkap Gubernur.

Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul ini mengungkapkan, beberapa hari lalu ia sudah berkunjung ke PT. Bentoel di Lombok Timur guna melihat secara langsung pembelian tembakau oleh PT Bentoel.

“Sekarang ini, kami datang guna menyaksikan secara langsung proses pembelian tembakau di PT. Sadhana Arifnusa. Oleh karena itu, saya berpesan kepada seluruh petani tembakau untuk menjual tembakaunya melalui jalur yang benar, harus bermitra dengan binaan,” tambah Bang Zul.

Para petani tembakau yang menjadi mitra dunia usaha relatif tidak memiliki masalah dalam menjual hasil panennya. Mereka mendapat bimbingan mulai dari proses penanaman sampai dengan panen. Namun yang menjadi masalah adalah para petani tembakau yang non mitra usaha.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Ir. H. Husnul Fauzi, M.Si yang turut mendampingi Gubernur mengaku sempat mendengar informasi bahwa PT. Sadhana Arifnusa tidak menerima pembelian petani tembakau.

“Beberapa hari lalu beredar isu kalau PT. Sadhana Arifnusa tidak menerima pembelian tembakau. Tapi alhamdulillah, kami bersyukur, kami melihat secara langsung PT. Sadhana Arifnusa membeli dan menyerap tembakau petani-petani kita,” ungkap Kadis kelahiran Lombok Timur ini.

Selain itu, Kuswanto selaku Station Manager berharap dengan kedatangan Gubernur NTB ke PT. Sadhana Arifnusa bisa membangun pemahaman dan bisa menambah kuota pembelian. “Kami berterimakasih, Gubernur bisa menyaksikan secara langsung proses pembelian di PT kami,” ujarnya.

Baca Juga :  Menengok Sejarah Sahara Maroko, Apa Maksud Provokasi Polisario?

Kuswanto menerangkan bahwa kuota awal pembelian tembakau adalah 3000 ton. Lalu, ditambah menjadi 3300 ton dan ditambah lagi 500 ton. Dengan demikian, jumlah akhir kuota pembelian tembakau sebanyak 3800 ton.

“Alhamdulillah kami bisa menambah kuota pembelian, Kehadiran Gubernur menambah hangat jalinan silaturrahim kami,” tutup Kuswanto.

Salah seorang petani tembakau, Fadly yang sejak 1996 bermitra dengan PT. Sadhana Arifnusa mengungkapkan kegembiraannya atas kedatangan Gubernur NTB yang secara langsung menyaksikan proses pembelian tembakau tersebut.

Menurutnya, kedatangan Gubernur menambah semangatnya untuk terus bermitra bersama PT. Sadhana Arifnusa.

“Kami merasa sangat bergembira, karena (kuota) pembelian tembakau bertambah, mudahan tetap sehat Gubernur NTB,” ungkap pria berusia 40 tahun yang berasal dari Desa Lando, Kecamatan Terara, Lombok Timur. WAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *