Lombok Tengah, Boss.- Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, mengunjungi Kampung Unggas Desa Teruwai, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Rabu (5/2/2020). Wagub didampingi Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Ir. Budi Septiani, Kepala Dinas PMPD Dukcapil Provinsi NTB, Dr. Ashari serta perwakilan OPD lingkup Pemprov NTB dan juga Pemda Lombok.
Pengembangan ternak di desa ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian serta pemenuhan kebutuhan telur dan daging ayam bagi masyarakat NTB.
Satu persatu lokasi peternakan dikunjungi Wagub, dimulai dari tempat pembibitan ayam arab, penetasan, pembesaran, produksi telur hingga ke pemotongan ayam untuk dikonsumsi. Wagub mengaku senang dengan kemajuan serta pola pikir masyarakat Desa Teruwai.
“Saya melihat, hampir di setiap rumah tangga itu sudah menginisiasi untuk beternak dan hasilnya luar biasa,” ucap Wagub.
Wagub meminta masyarakat Desa Teruwai untuk tidak cepat berpuas diri dan harus bisa lebih baik lagi. Menurutnya, masih perlu perbaikan di beberapa aspek demi menyempurnakan Kampung Unggas ini. Pemprov bersama Pemda juga akan memberikan perhatian untuk kemajuan dan suksesnya Kampung Unggas tersebut.
“Kita akan perhatikan ini, jadikan ini bukan menjadi kampung unggas tapi satelit, artinya dipusatkan disini, dijadikan ini contoh. Nah, kalau kita mau jadikan ini contoh harus banyak penyempurnaan, harus banyak perbaikan-perbaikan,” sambungnya.
Selain dalam hal produktivitas, Wagub juga kembali mengajak masyarakat untuk tetap memperhatikan lingkungan. Kebersihan lingkungan harus dijaga betul agar produk yang dihasilkan pun bersih dan juga sehat.
“Peternakannya sukses, maju tetapi kampungnya sehat. Itu yang akan kita tata kedepan bagaimana agar lingkungan ini sehat, utamanya adalah pengelolaan sampahnya,” ujarnya.
Wagub juga menyanjung Desa Teruwai dengan Kampung Unggasnya yang tetap konsisten dari tahun 2014 lalu. Ia juga mengajak masyarakat agar terus bersinergi dalam memanfaatkan potensi desa.
“Mari kita berjuang bersama untuk mewujudkan satelit unggas di Provinsi Nusa Tenggara Barat, supaya NTB mandiri, mandiri ayam, mandiri telur kemudian juga seperti yang disampaikan oleh ibu Kadis tadi bisa mensuplai ke provinsi-provinsi lain,” ajaknya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Ir. Budi Septiani, dalam laporannya menyampaikan bahwa pemenuhan kebutuhan telur dan daging ayam di NTB masih kurang. Dengan adanya Kampung Unggas Desa Teruwai diharapkan akan meningkatkan produktivitas telur dan daging ayam tersebut.
“Karena kita ketahui bahwa kebutuhan telur untuk Nusa Tenggara Barat itu perhari satu juta tiga ratus butir, dimana kita hanya mampu memproduksi enam ratus ribu butir, jadi peluang untuk itu sangat besar,” ungkapnya.
Dalam menyukseskan Kampung Unggas, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB turut menggandeng BPP untuk mendampingi Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) dalam pengelolaan hasil pertanian dan peternakan, kemudian kerjasama dengan Fakultas Peternakan dalam membuat kajian potensi serta dukungan dari SKPD baik lingkup Pemprov dan juga Pemda Lombok Tengah. Untuk tahun ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB menargetkan untuk menaikkan kelas Kampung Unggas Desa Teruwai menjadi Satelit Ayam Kampung. WAN