Mataram, Boss.– Dalam menghadapi wabah Covid-19, tidak hanya protokol Covid-19 yang dibutuhkan. Namun, berpikir dan bersikap positif juga menjadi modal paling utama dalam menghadapinya. Karena dengan sikap mental yang kuat, NTB akan menang melawan Covid-19.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, pada Seminar Nasional 01 Panca Sarja Universitas Mataram, Selasa (5/5/2020). Seminar yang mengusung tema “Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir” itu digelar melalui platform zoom, di Ruang Rapat Pendopo Wakil Gubernur.
Wagub memaparkan data terkini pasien Covid-19 di NTB. Berdasarkan data terakhir, sebanyak 275 kasus telah teridentifikasi, 223 dalam perawatan, 47 orang sembuh dan 5 orang meninggal. Selain itu juga sebanyak 70% pasien tidak menunjukkan gejala klinis, sedangkan 30% menunjukkan gejala klinis.
Menurut Wagub, apabila wabah ini dapat dikendalikan dengan baik, maka ke depan NTB akan panen pasien sembuh dari Covid-19. Namun di satu sisi pula dapat menjadi ancaman, karena Covid-19 juga bisa hinggap di warga dengan kondisi tak bergejala. Hal ini kadang-kadang membuat orang lengah.
“Ini tantangan tersendiri di Nusa Tenggara Barat. Di NTB, tantangan terbesar kita adalah bagaimana mewujudkan kepedulian dari seluruh elemen masyarakat untuk sungguh-sungguh menaati protokol Covid-19, karena satu hal ini sendiri banyak sekali tantangannya,” ungkapnya.
Wagub mengajak agar selalu optimis, karena bila dilihat, masyarakat NTB sejauh ini, bila dibandingkan antara yang kooperatif dengan yang tidak, maka persentase yang kooperatif lebih banyak dibanding tidak. Tentunya kepada yang tidak kooperatif ini akan dilakukan hal-hal penanganan lebih lanjut.
“Karena di NTB ini sebagian besar pasien yang tidak bergejala, sehingga kami juga merencanakan untuk segera mengoperasikan Rumah Sakit Darurat, yang mana ini hanya diperuntukkan untuk pasien yang tidak bergejala, supaya di rumah sakit itu fokus untuk melayani pasien yang gejala. Insya Allah, mudah-mudahan ini segera bisa berjalan di minggu ini. Jadi secara keseluruhan semuanya sudah on the right track,” terang Wagub.
Sejak minggu ke-2 di bulan April, lanjut Wagub, NTB sudah bisa memeriksa sendiri sampel swab pasien Covid-19. Kemampuan analisa sendiri ini sangat besar manfaatnya. “Kita bisa mengetahui dengan sangat cepat kondisi pasien kita positif atau negatif, sehingga bisa dilakukan identifikasi, tracking dengan cepat, sehingga antisipasi dapat dilakukan dengan segera,” ujarnya. WAN