Lombokboss.com,-Untuk pertama kalinya Nyelamat Gumi (Selamatan Bumi) di Dusun Ganjar Desa Mareje Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat dihadiri KABINDA NTB, Ir Wahyudi Adisiswanto, Ketua Bale Mediasi NTB, Dr Sajim Sastrawan, Ketua AMAN NTB Periode 2003-2012 dan Ketua Dewan AMAN 2013-2018, Lalu Satria Wangsa, Wakil Ketua Laskar Sasak, Mamiq Games. Acara yang dimulai sekitar pukul 11.00 -11.45 Wita, Sabtu (27/11) di Dusun Ganjar Mareje berlangsung ritual dan penuh khidmat dan diikuti oleh Ketua DPC Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Lobar,Nasib SH SPd.B. Ketua Adat Umat Budha Lobar, Pdt. Sikhi Sabahito (Ketua Adat Umat Budha Kab. Lobar), Sadim (Kadus Ganjar), para tokoh ummat Budha dan Muda/Mudi umat Budha Lobar dan sekitar 500 warga Budha Lobar.
Acara adat tersebut dipimpin oleh Pemangku Amaq Limah dan Pemangku Amaq Sainun dan diikuti oleh para umat Budha, dengan rangkaian kegiatan diawali dari pemujaan di Sanggah Utama, menuju Pemali Agung Buwun Juit, menuju Pemujaan di Sanggah Kedua, menuju pemujaan di Pembantenan dan berakhir di pemujaan di Sanggah Utama.
Ketua DPC Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Lobar), Nasib SH SPdB mengatakan acara adat Nyelamat Gumi merupakan kegiatan tahunan, biasanya di akhir tahun antara bulan November atau Desember, sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Bumi yang telah diciptakan yang memberikan keselamatan dan keberkahan terutama hasil panen. ‘’Hasil panen yang diperoleh tahun sebelumnya cukup menjamin kehidupan sampai akhir tahun dan mengawali musim tanam berharap hujan turun dengan lancar sehingga hasil panen melimpah di tahun berikutnya,’’ jelasnya.
Kami, kata Nasib, masyarakat Sasak khususnya umat Buddha Sasak di Lombok Barat berkomitmen untuk melestarikan adat budaya warisan leluhur kami sejak komunitas masyarakat Sasak Ganjar ada. ‘’Untuk itu, secara khusus kami membentuk lembaga adat Sasak umat Buddha Lombok Barat disingkat LAUB Lobar,’’ ujarnya.
Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si (Kabinda NTB), menyatakan meng apresiasi penduduk Desa Mareje Keamatan Lembar Kabupaten Lobar yang hidup rukun dan saling toleransi satu sama lainnya antara umat Budha dan umat Islam. ‘’Sehingga hal ini patut dijadikan contoh oleh setiap umat beragama di NTB khususnya dan Indonesia umumnya. Terkait acara adat Nyelamat Gumi yang rutin dilakukan oleh umat Budha setiap tahunnya dalam rangka meminta kepada Tuhan YME, alam lingkungan ini tetap terjaga termasuk masyarakatnya aman, damai dan tetap hidup rukun.
Adat dan budaya Sasak ini memiliki nilai nilai luhur hakiki yang sesungguhnya dimiliki juga oleh semua suku suku di seluruh daerah di Indonesia, yakni tata krama hubungan manusia dengan Tuhan, tata krama hubungan manusia dengan manusia dan tatakrama hubungan manusia dengan alam dan lingkungan yang sesungguhnya merupakan nilai luhur dalam bumi Indonesia yang digali Bung Karno sebagai akar Ideologi Pancasila.
Jadi tidak berlebihan kalau pihaknya mencanangkan sebuah program yang bernama Lombok Mercusuar, yang prinsipnya untuk mengingatkan seluruh bangsa Indonesia untuk kembali menegakkan nilai luhur adat dan budaya.
Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) NTB, Lalu Satria Wangsa mengatakan setiap entitas adat mempunyai ritus2 sebagai bagian dari ekspresi budaya. Namun karena perkembangan zaman banyak ritus-ritus yang mulai ditinggalkan oleh entitasnya. ‘’Nah sangat menarik bahwa komunitas adat Ganjar hingga era kini masih mempertahankan tradisi tersebut.hal ini patut diapresiasi .bahkan kalau bisa pemerintah dapat menjadikannya sebagai kalender event pariwisata,’’ usulnya.
Ketua Bale Mediasi NTB, Dr HL Sajim Sastrawan mengatakan cara Nyelamat Gumi masyarajat Ganjar Mareje ini bagus. Seperti diketahui Miq Sakim panggilan akrab Sajim Sastrawan ini dikenal dekat dengan seluruh lapisan masyarakat yang ada di NTB. ‘’Ke depan perlu pembenahan,’’ harapnya. (*)