Gubernur NTB Telekonferensi dengan Bupati/Walikota Bahas Covid-19

Mataram, Boss.- Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, melakukan telekonferensi dengan Kapolda NTB, Danrem 162/WB, Kajati NTB serta seluruh Bupati dan Walikota se NTB di ruang kerjanya, Selasa (7/4/2020). Gubernur membahas penanganan penyebaran wabah dan strategi mengatasi dampak ekonomi dan sosial Covid-19 di NTB.

“Jangan sampai kita hanyut dalam mengantisipasi corona saja, meminta masyarakat stay at home. Namun kita abai terhadap aspek sosial dan ekonomi masyarakat,” tegas Bang Zul, sapaan akrab Gubernur.

Gubernur menjelaskan, selain program dari pusat, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten /kota juga harus berkontribusi dan berkoordinasi demi menghindari tumpang tindih dan ketepatan sasaran program.

“Akan ada jaring pengaman sosial dari Pemerintah pusat dan Provinsi sehingga ketika program ini dieksekusi tidak ada tumpang tindih implementasi di Kabupaten dan Kota. Program ini akan di eksekusi selama tiga bulan, ada bantuan dari Pemerintah pusat, Provinsi dan Kabupaten Kota sehingga masyarakat kita harapkan bisa berdamai dengan keadaan ini,” jelas Bang Zul.

Dalam kesempatan itu, Bang Zul menyampaikan Pemerintah Provinsi akan menyiapkan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Sembako Gemilang.

“Kami akan melengkapi jaring pengaman pusat dengan paket JPS Gemilang. JPS Gemilang akan memaksimalkan produk-produk lokal. Setiap warga terdampak akan diberikan paket senilai 250ribu/kk, yaitu berisi paket sembako, vitamin dan masker,” ujarnya.

“Direncanakan yang menerima adalah 73.000 KK warga tidak mampu dan 32.000 KK sektor pekerja informal sehingga total ada 105.000 kk penerima manfaat,” tambahnya.

Terkait upaya Pemerintah Provinsi NTB dalam menangani dampak Covid-19 di Kabupaten dan Kota, Gubernur menekankan agar Bupati dan Walikota segera menyampaikan data usulan tambahan Program Keluarga Harapan (PKH).

Baca Juga :  Abdul Mu’ti Diusulkan Jadi Kandidiat Kemendikbudristek

“Tim untuk segera berkoordinasi terkait data PKH, lalu memastikan di Kabupaten Kota agar tidak ada duplikasi program. Juga pastikan agar program ini mendukung produk-produk IKM sendiri,” harapnya.

“Kita dukung produk Indusri Kecil Menengah (IKM) kita, akan ada pembelajaran di dalamnya dan mereka nantinya diharapkan punya produk yang lebih baik di masa datang,” tambahan Bang Zul.

Selain memaksimalkan IKM NTB, Gubernur juga mengharapkan peran Danrem dan Baznas. “Banyak dana di Baznas yang bisa disalurkan di warga terdampak. Saya juga berharap Danrem agar bisa berkoordinasi dengan para Dandim untuk antisipasi dengan rencana kontijensi, karena kita tidak tahu seberapa lama bencana wabah ini,” tutup Gubernur. WAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *