Mataram, Lombok Boss.– Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, didampingi Kadis LHK Provinsi NTB, Kepala Pelaksana BPBD NTB dan Asisten III Provinsi NTB, menjadi narasumber dalam diskusi terbatas dengan tema “Apa Kabar Hutan NTB”, di Harian Suara NTB, Kamis (21/11/2019).
Dalam kesempatan itu, Gubernur menegaskan bahwa masalah kerusakan hutan di wilayah NTB menjadi konsen utama pemerintah saat ini. Seiring banyaknya isu-isu terkait kerusakan hutan di seluruh wilayah NTB yang dipertontonkan dan viral di berbagai media sosial setiap waktu.
Pemerintah melalui dinas terkait telah memberikan perhatian khusus terhadap kondisi hutan yang tergolong kritis saat ini. Cita-cita untuk menghijaukan kembali hutan di NTB, telah tertuang dalam misi NTB saat ini, yakni mewujudkan NTB yang asri dan lestari.
“Menghijaukan kembali hutan di NTB merupakan cita-cita kami, ini sejalan dengan misi NTB Asri dan Lestari,” ujarnya.
“Menyikapi persoalan hutan di NTB, tentu kita harus bergerak bersama. Peran semua pihak sangat dibutuhkan agar hutan NTB dapat segera hijau kembali seperti tahun-tahun sebelumnya. Membangun kesadaran dan semangat masyarakat harus segera dikampanyekan dengan lebih gencar lagi, dengan semangat Mari bersama sama-sama hijaukan hutan NTB,” tambah Gubernur.
Gubernur mengungkapkan, masalah hutan di Indonesia, khususnya di NTB merupakan persoalan multidimensional. Oleh karena itu pendekatan untuk mengubah cara pandang masyarakat tidak saja menjadi tanggungjawab pemerintah semata. Namun pemerintah juga membutuhkan peran pihak lain untuk meringankan beban pemerintah. Seperti peran kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama untuk mengubah cara pandang masyarakat, agar tidak melakukan perusakan hutan dan menjaganya dengan baik.
“Tanggungjawab menjaga hutan bukan bukan hanya pada pemerintah saja, namun peran dari semua pihak, seperti para tuan guru akan sangat meringankan beban pemerintah untuk mengubah cara pandang masyarakat,” ujarnya.
Selain itu Gubernur juga mengatakan kegiatan kampanye penyelamatan hutan ini harus dimulai dari hulu. Tingginya angka hutan kritis di NTB disebabkan banyak masyarakat yang melakukan kegiatan pembalakan dan perambahan di hutan negara, bukan di hutan masyatakat. Sehingga menyebabkan degradasi yang begitu tinggi terhadap hutan NTB setiap tahunnya.
Untuk itu perlu ada kegiatan sosialisasi segera kepada masyarakat, untuk pencegahan kerusakan hutan yang lebih luas lagi di NTB. Pemerintah juga harus memberikan penghargaan kepada masyarakat yang berhasil menjaga hutan dengan baik. Dengan adanya hal ini akan menjadi motivasi bagi masyarakat untuk menjaga hutan dengan baik.
“Pemerintah harus melakukan kampanye yang tidak biasa. Salah satunya dengan memperbanyak SMK Kehutanan, yang saya lihat semangatnya luar biasa dalam menyelamatkan hutan kita. Anak-anak kita memiliki peran besar dalam menjaga hutan,” tuturnya.
Gubernur meminta agar semangat menghijaukan NTB harus terus dikampanyekan. Sehingga peluang-peluang menghijaukan NTB dari kebijakan pemerintah pusat dapat kita tangkap.
“Banyak program pusat terkait penghijauan hutan yang harus segera kita jemput. Untuk itu kita harus segera menyusun action plan dan terukur, agar program itu dapat kita eksekusi dengan baik. Dengan harapan hutan dapat mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat di NTB,” pungkasnya. WAN