Mataram, Boss.- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), melakukan patroli rutin dan edukasi kepada warga, Sabtu (25/4/2020). Kegiatan rutin tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan Covid-19 di Provinsi NTB.
Kepala Satpol PP Provinsi NTB, Lalu Dirja, menjelaskan bahwa sasaran kegiatan mereka yaitu penertiban kerumunan dan keramaian pedagang sajian matang di jalan Gora Sindu, juga aduan-aduan masyarakat yang langsung ditindaklanjuti.
“Kami Satpol PP tetap menghimbau pedagang untuk melaksanakan social dan physcal distancing serta penggunaan masker kaitan dengan covid-19,” jelasnya.
Senada dengan hal tersebut,
Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB, Najamuddin Amy, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan ikhtiar pencegahan, sekaligus sosialisasi Pemerintah Daerah kepada warga NTB.
“Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota hingga Desa terus berikhtiar memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di NTB. Hari ini (Sabtu), Satuan Polisi Pamong Praja kembali melaksanakan patroli rutin untuk mengingatkan dan mengedukasi warga agar tetap waspada,” ujar Najam.
“Satgas Provinsi menyisir keramaian warga dari Pasar Mandalika, Lingsar, Duman, Sayang Sayang, hingga kembali ke Mataram. Tidak hanya berpatroli. Petugas segera turun jika ada keramaian untuk ditertibkan,” tambahnya.
Namun demikian, beberapa lokasi tampak masih menimbulkan keramaian, pedagang masih menggelar dagangannya sehingga petugas pun harus mengambil tindakan berupa edukasi dan penertiban keramaian.
“Misalnya, di sebelah barat Mandalika, Pemerintah tidak hanya melakukan menertibkan, namun juga melakukan sidak di toko-toko yang para pegawainya belum menggunakan masker, memastikan ada tempat cuci tangan dan menerapkan physical distancing,” jelas Najam.
Najam menjelaskan, penertiban di saat pandemi Covid-19 memang dilakukan bertahap. Hal tersebut lantaran jumlah personel yang terbatas dan harus mencakup wilayah yang luas.
“Semua yang tidak mematuhi anjuran pemerintah dilakukan tindakan dan edukasi. Pemerintah harus mengutamakan skala prioritas, dan prioritas kita adalah kesehatan dan keselamatan warga NTB,” tutupnya.
Senada dengan Karo Humas, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Eka Nurhandini, menyampaikan rasa prihatinnya dikarenakan masih banyaknya warga NTB yang mulai tidak waspada dan terkesan acuh.
“Lalu lintas sore ramai, 70 persen pengendara motor dan orang yang lalu lalang tidak mengenakan masker. Juga para pedagang tidak pakai masker. Mohon ini menjadi perhatian kita semua,” harap Kadiskes.
“Berhari-hari ini kita fokus tracing kontak dan swab kluster Gowa dan Magetan.
Masih ada ratusan yang reaktif dan sedang diambil swab serta diperiksa, dengan kemungkinan 50 persen positif. Artinya, minggu depan angka penderita NTB sudah di 200an.” jelasnya.
Kadiskes juga mengingatkan masyarakat bisa kembali meningkat kewaspadaan dan mengikuti ketentuan serta himbauan pemerintah. “Bila yang sehat dan masyarakat masih belum patuh dengan ketentuan yang ada, di akhir Mei angka tersebut bisa melonjak lebih tajam lagi. Mari kita ikuti himbauan pemerintah. Diam di rumah, gunakan masker jika terpaksa ke luar rumah, laksanakan physical distancing, lalu terapkan protokol masuk dan keluar rumah. Mari bersama kita cegah covid-19,” tutupnya. WAN