JAKARTA – Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin menangkap Anugerah Kebudayaan PWI di Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2022. Musyafirin terplih berdasarkan keputusan rapat Dewan Juri AK PWI – HPN 2022, Kamis sore , 16 Desember 2021, usai babak presentasi proposal 10 Bupati / Walikota Nomine AK PWI 2022 di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
“Tim juri Anugerah Kebudayaan PWI untuk Bupati / Walikota pada HPN 2022, dengan mengacu pada kriteria penilaian yang ada, memutuskan : Bupati Sumbawa Barat, NTB, Periode 2015 – 2021, 2021 – 2026 Musyafirin, berhak menerima trofhy dan piagam penghargaan Anugerah Kebudayaan PWI pada puncak perayaan HPN di Kendari, Sulawesi Tenggara tanggal 7-9 Februari 2022,” bunyi Keputusan Dewan Juri AK PWI.
Sebelumnya, dalam presentasi yang berlangsung Kamis siang, Bupati Sumbawa Barat HW Musyafirin, berhasil memukau dewan juri saat memaparkan proposal berjudul ‘Gotong Royong (Siru’) Menangkan Kesehatan dan Kemanusian di Kabupaten Sumbawa Barat’.
Ia menjelaskan, gotong royong selama ini ada tetapi hanya sebatas nilai, dogma bahkan fatamorgana. Karena itu, gotong royong di Sumbawa Barat kemudian dilembagakan, dilengkapi perangkatnya, sehingga menjadi instrument untuk mencapai tujuan, khususnya dalam pemenuhan hak-hak dasar masyarakat.
“Artinya ketika kita definisikan gotong royong ini, kita bentuk perangkatnya, dia akan menjadi eksis dan bisa diterima oleh siapapun, termasuk oleh generasi millenial. Jadi yang kita berdayakan gotong royongnya, disamping sebagai sebuah sistem nilai, juga sebagai alat untuk mencapai tujuan bersama,” urainya.
Dewan Juri yang terdiri dari Ninok Leksono (Wartawan Senior Kompas dan Rektor Universitas Multimedia Nusantara), Nungki Kusumastuti (Dosen Institut Kesenian Jakarta, penari, bintang film), Agus Dermawan T (Penulis buku kebudayaan dan seni, pengamat seni rupa), Atal S.Depari (Ketua Umum PWI Pusat, Wartawan), dan Yusuf Susilo Hartono (Pengurus PWI Pusat, Wartawan, dan Pelukis), menilai pemaparan yang disampaikan HW Musyafirin sangat lengkap.
Budaya Siru’ (gotong royong) yang sebelumnya hanya sebagai dogma, lalu dilembagakan dan diberdayakan sebavai alat untuk mencapai tujuan oleh pemerintan Kabupaten Sumbawa Barat dinilai Dewan Juri sebagai sesuatu yang ikonik.
“Apa yang bapak sampaikan ini luarbiasa, mengubah nilai menjadi program. Ini sesuatu yang ikonik yang tahun-tahun kemarin belum muncul, tapi tahun ini muncul dari Bapak dengan Siru’,” puji salah satu Dewan Juri, Yusuf Susilo Hartono, yang juga Ketua Pelaksana Anugerah Kebudayaan PWI Tahun 2022.(*)