Oleh: Salamuddin Daeng
Ingin tahu saja, bagaimana perkembangan subholding pertamina. Apakah baik-baik saja atau ambyar? Apakah straegi subholding berjalan? Apa yang sudah dikerjakan? Apa yang sudah dihasilkan? Tak Ada kabar. Kita lihat pertamina sejak keputusan subholding keadaannya biasa-biasa saja. Blok migas seperti rokan masih jadi polemik, apakah bisa jalan atau tidak. Masalah terbesarnya tidak ada uang. Katanya kalau subholding uang akan banyak masuk. Kilang juga masih seperti biasa, tidak mungkin bisa dibangun karena tidak ada uang. Katanya kalau subholding bisa banyak uang buat bangun kilang. Yang lain hilir kenapa masih jual BBM seperti biasa. Kalau jual BBM akan dapat untung tapi hasilnya tak akan cukup buat kelola rokan dan bangun kilang. Katanya kalau subholding, aset-aset anak perusahaan bisa dikocok, bisa dimainkan di pasar modal, bisa buat jaminan utang. Aset ribuan triliun milik anak dan cicit perusahaan bisa dikocok agar bisa menghasilkan banyak uang. Apakah sejauh ini sudah berjalan, aset-aset Pertamina laris manis di pasar modal, banyak yang mau memberikan utang. Kalau memang sudah berjalan demikian berarti sang dalang subholding cukup pintar. Kalau bisa kasih info supaya kita bantu viralkan di medsos. Padahal sudah lebih dari 100 hari. Sudah waktunya di evaluasi. Diumumkan ke publik capaiannya? Apa yang sudah di raih. Konon ada kabar bahwa dalang dibalik subholding pusing tujuh keliling. Tidak tau harus mulai dari mana? Tidak tau akan berakhir dimana? Para pejabat baru hasil subholding juga pasti bingung mau ngapain dan sudah ngapain? Konon katanya subholding ini kan bekerja dalam hukum utama agar pertamina banyak uangnya, rutenya kocok aset, supaya aset ini bisa di perdagangkan, dengan demikian bisa dapat uang, dengan uang ini bisa kelola hulu yang sedang sekarat dan kilang yang sedang mangkrak, dan stok BBM yang menumpuk tidak terjual. Jadi bagaimana? Apakah semua ini sudah tercapai? Menteri BUMN kan jago dalam urusan kocok aset tambang.