Warga Cemas, Takut Angin Puting Beliung

Lombok Tengah,Boss.- Potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi terhadap kemungkinan hujan disertai angin kencang bahkan angin puting beliung yang bisa berakibat pada kerusakan  rumah penduduk, pohon tumbang dan bangunan lainnya. Membuat sebagian warga Lombok Tengah merasa cemas setiap mau turun hujan.Lebih-lebih mereka yang sebelumnya pernah mengalami fenomena alam yang ekstrim tersebut sebelumnya.

Kecemasan mereka lebih lebih jika di hubung-hubungkan dengan kejadian sebelumnya dalam tiga minggu terakhir ini seperti yang pernah terjadi di Sukarara,Setanggor,Ungge, Bonder,Bebuak,Selebung;Embung Karung,Batujai dan terakhir yang cukup parah menimpa Bebie Desa Mekar Damai.

Dari beberapa kali peristiwa terjangan angin puting beliung tersebut merusak ratusan buah bangunan tempat tinggal.Puluhan rumah tersebut  diantaranya masuk dengan kategori rusak berat, karena ada yang sampai roboh rata dengan tanah.

Bagi beberapa warga yang tinggal di seputaran kota Praya saat ini yang sempat beberapa kali mengalami hujan deras yang disertai angin kencang yang terakhir di alami pada hari Senin (23/12/2019) lalu, begitu mendung tiap harinya yang biasa mulai menjelang siang mereka sudah mulai cemas. Sedapat mungkin yang beraktifitas di luar rumah segera pulang.

Seperti halnya dengan yang di alami oleh Jumawal salah seorang warga Rt.06 Perumnas Tampar-Ampar Praya. Pada saat hujan  hari Senin tersebut yang disertai dengan Angin yang cukup kencang merobohkan pohon besar yang berada persis samping rumahnya.Pohon tersebut menimpa sebuah rumah kosong tak berpenghuni dan tembok pagar rumah miliknya.”Begitu kami mendengar sesuatu yang  yang jatuh dengan suara tabg begitu keras, saat kami intip dari jendela ternyata tembok pagar rumah kami yang tertimpa dahan pohon tersebut. Beruntung kami sekeluarga selamat,” kata Jumawal.

Setelah hujan dan angin reda dia bersama warga yang lain memastikan tak korban jiwa yang ditimbulkan dengan robohnya pohon tersebut.Menurut Jumawal, rumah warga yang lain juga di  Perumnas  Tampar Ampar banyak yang rusak bagian atapnya terutama yang berbahan spandek. Salah satunya rumah bertingkat milik seorang anggota satlantas Polres Loteng semua bagian atapnya  terangkat  terbang nyangkut di atap rumah warga sebelahnya.

Baca Juga :  Rombongan JMSI NTB Apresiasi Kemajuan Banyuwangi

“Semua warga sekarang disini jadi cemas sejak kejadian hari Selasa itu.Begitu mulai mendung kita sudah was was.Orang tua yang masih di luar rumah secepatnya pulang.Kasihan anak anak saat kejadiannya seperti hari Selasa kemarin orangtuanya ada yang masih bekerja,” Kata Jumawal. 

Pada hari dan waktu yang bersamaan hujan yang disertai angin kencang yang terjadi di seputaran kota Praya sempat merubuhkan sebagian tower Rakom dI kantor Dinas Sosial Loteng.Dan yang paling parah dampaknya di Bebie Desa Mekar Damai dan Telaga Waru Desa Jago Kecamatan Praya.

Muslim, Warga Telaga Waru Desa Jago Kec.Praya

Hujan dan angin puting beliung menyapu wilayah tersebut  pada hari Senin (23/12/2019),itu juga dengan jumlah kerusakan yang cukup parah dan lebih banyak.Sedikitnya 20 buah rumah rusak berat,puluhan lagi masuk kategori sedang dan ringan. Bahkan menurut keterangan salah seorang warga Telaga Waru Desa Jago bernama Muslim kepada Lombok Boss.Com kemarin Rabu (25/12/2019), akibat angin puting beliung tersebut yang tak hanya terdampak di Dusun Bebie Desa Mekar Damai saja.Karena jaraknya berdekatan Telaga Waru Desa Jago juga kena. Yang rusak sedang dan ringan saja cukup banyak hanya letaknya tersebar sporadis. Malah menurut Muslim di Telaga Waru dua buah tiang listrik milik PLN roboh dan patah  menjadi dua terhempas ke sawah.Otomatis jaringan listrik terputus selama dua hari.Listrik baru normal setelah pihak PLN mengganti tiang tersebut Rabu lalu.Tak hanya itu roda perekonomian di desa juga terganggu dengan tumbangnya sebuah pohon beringin raksasa di pasar desa setempat.Pohon tersebut menurut keterangan Muslim kepada Lombok Boss.Com Kamis (26/12/2019),menimpa lapak kios milik  kakaknya yang bernama Haji Parhan dan beberapa pedagang lainnya.Kemungkinan pasaran di Telaga Waru yang biasanya ada dua hari dalam seminggu yaitu hari Selasa dan Jum’at ditiadakan dalam semingu dua minggu kedepan akibat robohnya pohon besar tersebut.Tak cukup waktu sehari dua hari untuk mengevakuasi pohon tersebut. Apalagi pasar di Telaga Waru merupakan pasar yang sifatnya dadakan tidak ada pengelolanya secara khusus.Jadi menurut Muslim harus ada yang berinisiatif dan bergotong royong antar pedagang bila mau pasarnya segera dapat dipergunakan. Masih seputar  cerita dari dahsyatnya terjangan angin beliung Senin siang (23/12/2019) tersebut nmenurut Muslim. Atap gudang toko bangunan milik Amaq Pa’i warga Telaga Waru setengah bagian atapnya dari bahan seng spandek lepas diterbangkan angin.Bahkan beberapa lembar seng terbang  sampai wilayah Panti Desa Jago.Jarak Telaga Waru sampai ke Panti itu cukup jauh,ada setengah kilometer jaraknya. Gudang tersebut sehari hari kata Muslim dipergunakan sebagai tempat menyimpan bahan daganganya berupa semen dan pupuk.

Baca Juga :  Gubernur NTB Ajak Wartawan Sampaikan Informasi Positif di Tengah Pandemi
Rumah Dari Bahan baja ringan jenis Spandek Rawan Rusak Diterjang Angin.

Sementara itu ketua korps Tagana Dinas Sosial  Kab.Loteng, Husni Tamrin via telpon mengatakan pihaknya hari ini Kamis (26/12/2019) akan mendroping sejumlah kebutuhan dasar warga Bebie dan sekitarnya yang terkena dampak angin puting beliung.Barang barang tersebut berupa tenda,terpal dan bahan makanan pokok dan Kitman berupa kebutuhan untuk bayi.Sehari sebelumnya pihaknya melakukan pendataan dan verifikasi di lapangan.

Mengutip press release BMKG yang dikeluarkan Senin (23/12), Dalam sepekan terakhir, terjadi distribusi curah hujan cukup signifikan terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera, Kalimantan, Jabodetabek, Jawa Barat, Tengah, dan Timur, Sulawesi Selatan, dan Utara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Menurut pantauan BMKG dijelaskan hingga periode Dasarian II Desember 2019, berdasarkan jumlah ZOM, 74% wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan.Kepala BMKG DR. 
Dwikorita mengimbau perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem dan hujan lebat pada periode libur natal 2019 dan tahun baru 2020 di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Umumnya hujan terjadi dimulai pada saat menjelang siang hingga sore hari.Bagi masyarakat pesisir, nelayan, dan wisatawan pun perlu mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga 4 meter di beberapa wilayah perairan Indonesia, terutama periode 23 – 28 Desember 2019, berpeluang terjadi di Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kep. Mentawai, Perairan Enggano – Bengkulu, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga P. Sumba, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB, Selat Bali – Selat Lombok – Selat Alas bagian selatan, Laut Sawu bagian selatan, Perairan selatan P. Sawu hingga P. Rote, Samudra Hindia barat Sumatra, Laut Natuna Utara, Perairan Kep. Anambas – Kep. Natuna, Laut Natuna, Perairan timur Bintan hingga Lingga, Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe – Talaud, Laut Maluku, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua.

Baca Juga :  Gubernur Ingatkan NTB Daerah Ramah untuk Investasi

Sementara untuk tanggal 27 & 28 Desember 2019 terjadi peningkatan gelombang laut setinggi 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Perairan Selatan Jawa Tengah hingga Sumbawa, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Sumba dan Natuna Utara.

Masyarakat dihimbau agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi.
Waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin kencang yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh.
Tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir.
Waspada kenaikan tinggi gelombang.
Menunda kegiatan penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda.JIK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *