MUI Harus Berubah
LOTENG, Lombok Boss. – – Majelis Ulama Indonesia harus berubah ditengah kemajuan teknologi dan digital. Yang berubah adalah pengelolaannya dengan berbasis kemajuan teknologi dan digital. Tapi tugasnya tetap untuk Menjaga agama, Menjaga ummat dan Menjaga kedaulatan negara.
Demikian disampaikan Ketua MUI pusat, Prof KH Maruf Amin saat membuka Rakernas MUI di halaman masjid Nurul Bilad Kute Lombok Tengah, kemarin sore.
Maruf minta agar MUI
Konsisten manhajil Wasathiyah masih tetap relevan
Menjadi agenda utama karena menguat ya radikalisme di masyarakat. Baik radikalisme kiri dan radikalisme kanan
KH Maruf menyatakan propagandanisme telah memporak porandakan Wasathiyah.
Pengurus MUI harus mendakwakan Wasathiyah kepada semua ummat.
Himayatul ummat, menjaga ummat dari akidah menyimpang. ” dari ajaran menyimpang, menjaga ummat dari makanan dan minuman yang haram.
Juga menjaga ummat dari yang lemah. Oleh karena itu MUI mengusung ekonomi dari bawah. Supaya tidak terjadi disparitas antara yang lemah dan yang kuat.
Himayah daulat, MUI jaga kesepakatan nasional. Supaya negara tetap kondusif, supaya tidak terjadi kegaduhan dimana mana
” MUI melakukan penguatan organisasi. MUI menjadi rujukan apa saja bertanya kepada MUI,” ujar Maruf mengakhiri pidatonya
Sementara Gubernur NTB, DR Zulkieflimansyah mengharapkan Rakernas memberikan banyak pencerahan di segala bidang termasuk agar generasi muda maju dan tidak meninggalkan spirit keagamaan yang telah tertanam.
Pidato Zulkieflimansyah banyak mendapat aplaus. Peserta Rakernas juga bisa melihat keindahan Kute dan Lombok. Insyaallah 2021 akan menjadi tuan rumah moto GP, pertama di Indonesia.
Ketua panitia nasional Rakernas, DR Najamudin Ramli mengatakan Rakernas ini merupakan kerja sama yang baik antara panitia nasional, panitia daerah, pemprov dan Pemkab Loteng.
Ketua MUI NTB, Prof Saiful Muslim nampak senang pembukaan Rakernas berjalan lancar. ” Alhamdulillah, ” katanya. RDH