KENDARI – Dunia terus berubah dan perubahan saat ini sangat di pengaruhi oleh generasi Z. Tantangan kita adalah perubahan teknologi yang sangat cepat termasuk dalam dunia media.
Disisi lain sumber energi karbon sudah semakin menipis. Untuk menghadapi masalah tersebut perlu komitmen kuat untuk melakukan transformasi energi menuju energi baru terbarukan.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum BPP HIPMI, Anggawira, saat memberikan pemaparan transformasi energi Indonesia di acara HUT Ke-2 JMSI, di Kendari, Selasa (8/2).
“Kita tidak bisa menyelesaikan tantangan dengan cara lama,” ujarnya.
Angga melihat krisis energi yang sudah di depan mata harus jadi perhatian semua pihak. Selain perlu investasi besar untuk beralih ke energi hijau, perlu strategi tepat untuk mewujudkannya.
“Transisi menuju NZE (Net Zero Emission) perlu dipersiapkan secara matang. Terutama oleh pemerintah,” katanya.
Permasalahannya, kata Angga, NZE tidak bisa hanya di lakukan oleh negara-negara maju saja tapi tanggung jawabnya dipikul oleh seluruh bangsa.
“Sehingga diperlukan percepatan transfer teknologi dan inovasi agar teknologi rendah karbon lebih terjangkau dan lebih murah,” ungkapnya.
Tak kalah pentingnya, kata Angga, transformasi energi di Indonesia perlu penyiapan sumber daya manusia (SDM).
“Indonesia harus menyelaraskan kebijakan dan program pengembangan SDM tentunya,” demikian Anggawira.[R]